Banyak hal yang terjadi pas pubertas. Perkembangan fisik laki-laki dan perempuan yang pasti terjadi membuat perbedaan yang sangat keliatan banget, Charm Girls; termasuk organ reproduksi kamu! Selama masih dalam masa reproduksi dan setelah memasuki menopause, kondisi vagina bisa berubah-ubah tau.
Berubah-ubah kaya gimana?
Tentunya nggak mungkin vagina kamu berubah menjadi penis. Nah, yang dimaksudkan di sini adalah kondisinya. Misalnya, bulu-bulu halus yang tumbuh di sekitarnya; pH dan aromanya, keputihan dan benjolan.
Tenang, tenang! Nggak heran jika tiba-tiba kamu merasakan ada benjolan di vagina, padahal sebelumnya tak ada.
Baca Juga : Perkembangan fisik laki-Laki dan perempuan bikin bau ketiak?
Benjolan pada area organ reproduksi kamu dapat muncul di vagina atau sekitar vulva. Vagina merupakan organ yang berbentuk tabung berfungsi sebagai penghubung di antara rahim dan leher rahim (serviks). Sementara itu, vulva ialah organ kelamin bagian luar seperti labia minora, labia mayora, dan kelenjar skene. Benjolan juga bisa muncul di organ kelamin wanita sebelah kanan ataupun keduanya.
Ih serem banget ada benjolan!
Kamu mungkin takut; karena selain membuat nggak nyaman, benjolan di dalam vagina dan sekitar area reproduksi tentunya bisa menimbulkan rasa cemas. Apalagi benjolan tersebut disertai gejala lain, seperti gatal, iritasi atau ruam, perdarahan vagina, hingga nyeri. Pada perkembangan fisik laki laki dan perempuan, benjolan pada organ intim bukan hanya terjadi pada wanita. Tapi pada organ intim pria juga ada lho!
Hal ini memang nggak berbahaya, tapi ingat kamu harus waspada tau. Bisa jadi ini adalah gangguan kesehatan yang cukup serius dan butuh penanganan dokter, Charm Girls. Ada beberapa alasan yang menyebabkan benjolan di sekitar vagina. Yuk, kita cari tahu!
1. Kista Vagina
Kista vagina adalah kantung yang berukuran kira-kira sebesar kacang tanah atau lebih kecil dan berisi cairan; umumnya dirasakan sebagai benjolan di dinding vagina. Umumnya benjolan. Apabila kamu merasa punya kista vagina, cobalah berendam dalam air hangat beberapa kali sehari selama beberapa hari agar kista menjadi kering!
Cobalah untuk nggak pakai baju ketat yang bisa aja menggesek dan berisiko mengiritasi vulva (bagian luar vagina) serta vagina. Nanti makin nggak nyaman dan sakit, lho. Pilih aja pakaian yang berbahan katun, ya, Charm Girls.
Kalo nggak ada keluhan yang parah, kista vagina hanya perlu dipantau untuk mengetahui apakah ada perubahan ukuran dan bentuknya. Satu yang terpenting, kalo ternyata malah ada pada kista, dokter harus memberikan obat antibiotik atau bahkan operasi untuk membuang benjolan di sekitar vagina.
Dalam kasus yang parah, si kista ini juga bisa menjadi kista kelenjar bartholin. Dimana kelenjar bartholin ini bertugas memproduksi cairan lendir yang melubrikasi vagina. Kelenjar ini bisa saja tersumbat lho! Sehingga cairan terperangkap dan kemudian membentuk kista. Benjolan umumnya muncul di salah satu sisi liang vagina atau terkadang bisa juga muncul di salah satu sisi bibir vagina yang tertutup kulit.
2. Varises vagina
Varises vagina merupakan pembuluh darah yang membengkak, dimana lokasinya di sekitar vulva atau vagina. Biasanya terjadi pas cewek lagi hamil dan bisa muncul akibat proses penuaan. Biasanya benjolan di vagina ini, akibat varises yang muncul di sekitar labia minora dan labia mayora. Penampakannya berupa pembuluh darah yang membesar dan berwarna kebiruan; kaya urat gitu, Charm Girls.
Pembuluh darah yang membengkak di vagina mungkin tidak menimbulkan rasa sakit, tapi rasa pegal dan berat ditambah sedikit gatal.
Kalo memang ternyata gara-gara kehamilan, varises vagina akan hilang dengan sendirinya dalam waktu sekitar enam minggu setelah kelahiran, kok.
Untuk mengatasi varises, dokter bakal minta kamu untuk melakukan perubahan gaya hidup dibanding melakukan pengobatan yang keras. Menurunkan berat badan atau mempertahankan berat badan ideal, rutin olahraga guna memperbaiki sirkulasi darah, serta menghindari berdiri terlalu lama pasti jadi to-do-list, nih!
3. Tumor atau kanker
Haduh, ultimate banget ya serem. Benjolan di sekitar vagina bisa menjadi pertanda tumor vagina yang bersifat jinak atau nonkanker, seperti lipoma dan fibroma. Jenis benjolan ini biasanya nggak menimbulkan rasa nyeri.
Benjolan dapat dicurigai sebagai gejala kanker vulva atau kanker vagina apabila ada gejala lain yang muncul, seperti gatal, rasa terbakar, keputihan yang aneh, penurunan berat badan dan kelenjar getah bening di lipat paha.
Menurut sebuah studi, kanker vulva lebih jarang terjadi dibandingkan kanker vagina. Fix, kamu harus pergi ke dokter. Bakal ada pemeriksaan lengkap, seperti tes darah, CT Scan, MRI, dan biopsi dengan mengambil sampel cairan atau jaringan pada benjolan.
Kalo benar kanker, dokter mungkin akan mengobati kondisi tersebut dengan metode kemoterapi, terapi radiasi, hingga operasi pengangkatan kanker, Charm Girls. -
Selalu jaga dirimu, ya, Charm Girls. Perhatikan perkembangan fisik laki laki dan perempuan dan dengarkan apa yang Ia rasakan sehingga kamu tahu apa yang harus dilakukan ketika ada yang salah. Tubuh tiap cewek punya caranya tersendiri untuk berkomunikasi, so, take care and love yourself!