Sudah kewajiban sebagai orang tua untuk memperhatikan perkembangan putri Anda saat menstruasi pertama.
Ketika pubertas terjadi kepada sang buah hati, Anda sebagai orang tua tentunya akan mendapat ‘PR tambahan’ untuk memberikan perhatian; baik itu secara psikologis, sosial, dan tubuhnya. Perubahan yang kasat mata ini mungkin membuat Anda bertanya-tanya apa saja yang akan terjadi pada tubuhnya, bagaimana Ia akan tumbuh dan menjadi dewasa.
Apalagi ketika anak Anda adalah seorang perempuan, memperhatikan menstruasi pertama menjadi sangat penting. Menstruasi akan menjadi penanda bahwa putri Anda sudah siap secara fisik untuk memiliki anak dan menstruasi jugalah yang akan menjadi perjalanan sepanjang hidupnya, sebelum menopause datang.
Sekilas tentang menstruasi pertama
Menarche atau terjadinya menstruasi pertama kali muncul sekitar 2–3 tahun setelah tumbuhnya tunas payudara. Usia normal menstruasi pertama bervariasi antara usia 10–15 tahun, namun rata-rata terjadi di usia 12 tahun. Namun, bila menstruasi pertama tak kunjung terjadi setelah berusia 15-20 tahun, maka besar kemungkinan bahwa putri Anda mengalami amenorrhea primer.
Amenorrhea primer dapat disebabkan karena kelainan kromosom atau genetik yang menyebabkan ovarium tidak berfungsi normal atau bisa juga terjadi karena ada masalah dengan hipotalamus atau kelenjar hipofisis di otak yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan membuat menstruasi pertama tidak terjadi.
Berikut ini ada beberapa kemungkinan lain yang terjadi pada buah hati Anda bila terlambat menstruasi pertama:
- Sindrom Turner, yang membuat perkembangan organ reproduksi tidak sempurna - Agenesis Müllerian, dimana tidak terbentuknya vagina dan juga rahim - Pubertas yang terlambat akibat gangguan fungsional atau penyakit tertentu - Sindrom ovarium (pcos)
- Kekurangan gonadotropin-releasing hormone (GnRH), yang merupakan pemicu perkembangan organ dan hormon
- Kelainan septum vagina
- Adanya gangguan makan, seperti bulimia atau anoreksia
- Hipopituarisme, atau kelainan kelenjar hipopituitari pada otak yang mengatur fungsi hormon reproduksi
Nanti, saat Anda menemui dokter, akan ada beberapa pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan penyebab amenorrhea primer, yaitu:
1. Tes Darah
Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat kelainan kadar hormon yang mungkin menyebabkan amenorrhea. Kelainan kadar hormon prolaktin, estrogen, tiroid, dan testosteron menjadi beberapa jenis hormon siklus menstruasi wanita yang diperiksa.
2. Tes Pencitraan
Tes pencitraan, seperti USG, MRI, atau CT Scan dapat dilakukan untuk melihat adanya kelainan pada organ reproduksi. Pemeriksaan ini juga bisa dilakukan untuk memastikan tidak adanya tumor pada kelenjar hipofisis.
Tak usah panik, Parents!
Asalkan penyebabnya jelas diketahui, amenorrhea primer sebenarnya dapat ditangani dengan obat-obatan dan terapi hormon, kok! Oleh sebab itu, diperlukan evaluasi segera bila menstruasi pertama juga dimulai di usia 15 tahun pada remaja perempuan yang tumbuh kembang fisiknya normal.
Jika amenorrhea tidak segera diatasi, khususnya pada anak perempuan yang baru memasuki usia pubertas, risiko terburuk yang bisa terjadi masalah gangguan kesuburan. Gangguan kesuburan yang dialami anak bisa membuat ia mengalami kesulitan untuk mendapatkan keturunan di kemudian hari.
Dokter juga akan memeriksa ada tidaknya tanda-tanda yang menyertai keluhan amenorrhea, seperti keluarnya cairan seperti susu dari puting payudara, kerontokan rambut, sakit kepala, gangguan penglihatan, tumbuhnya rambut yang berlebihan di wajah dan di dada, nyeri perut bawah dan jerawat.
-
Selain itu, jangan lupa untuk lakukan perawatan mandiri di rumah, dengan mengajak anak menjalani gaya hidup sehat dan bebas stres. Perhatikan terus asupan dan gizi yang dikonsumsi oleh anak setiap harinya untuk putri Anda!