Kapan usia normal anak menstruasi pertama?
Kembali

Tentang Menstruasi

Kapan usia normal anak menstruasi pertama?

Kapan usia normal anak menstruasi pertama?


Sudah kewajiban sebagai orang tua untuk memperhatikan perkembangan putri Anda saat  menstruasi pertama. 

Ketika pubertas terjadi kepada sang buah hati, Anda sebagai orang tua tentunya akan  mendapat ‘PR tambahan’ untuk memberikan perhatian; baik itu secara psikologis, sosial, dan  tubuhnya. Perubahan yang kasat mata ini mungkin membuat Anda bertanya-tanya apa saja  yang akan terjadi pada tubuhnya, bagaimana Ia akan tumbuh dan menjadi dewasa. 

Apalagi ketika anak Anda adalah seorang perempuan, memperhatikan menstruasi pertama  menjadi sangat penting. Menstruasi akan menjadi penanda bahwa putri Anda sudah siap secara  fisik untuk memiliki anak dan menstruasi jugalah yang akan menjadi perjalanan sepanjang  hidupnya, sebelum menopause datang. 

Sekilas tentang menstruasi pertama 

Menarche atau terjadinya menstruasi pertama kali muncul sekitar 2–3 tahun setelah  tumbuhnya tunas payudara. Usia normal menstruasi pertama bervariasi antara usia 10–15  tahun, namun rata-rata terjadi di usia 12 tahun. Namun, bila menstruasi pertama tak kunjung  terjadi setelah berusia 15-20 tahun, maka besar kemungkinan bahwa putri Anda mengalami  amenorrhea primer.

Amenorrhea primer dapat disebabkan karena kelainan kromosom atau genetik yang  menyebabkan ovarium tidak berfungsi normal atau bisa juga terjadi karena ada masalah  dengan hipotalamus atau kelenjar hipofisis di otak yang menyebabkan ketidakseimbangan  hormon dan membuat menstruasi pertama tidak terjadi. 

Kapan usia normal anak menstruasi pertama?
Penyebab Amenorrhea pada Remaja 

Berikut ini ada beberapa kemungkinan lain yang terjadi pada buah hati Anda bila terlambat  menstruasi pertama: 

- Sindrom Turner, yang membuat perkembangan organ reproduksi tidak sempurna - Agenesis Müllerian, dimana tidak terbentuknya vagina dan juga rahim  - Pubertas yang terlambat akibat gangguan fungsional atau penyakit tertentu - Sindrom ovarium (pcos) 

- Kekurangan gonadotropin-releasing hormone (GnRH), yang merupakan pemicu  perkembangan organ dan hormon 

- Kelainan septum vagina  

- Adanya gangguan makan, seperti bulimia atau anoreksia 

- Hipopituarisme, atau kelainan kelenjar hipopituitari pada otak yang mengatur fungsi hormon  reproduksi

Nanti, saat Anda menemui dokter, akan ada beberapa pemeriksaan yang dilakukan untuk  memastikan penyebab amenorrhea primer, yaitu: 

1. Tes Darah 

Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat kelainan kadar hormon yang mungkin menyebabkan  amenorrhea. Kelainan kadar hormon prolaktin, estrogen, tiroid, dan testosteron menjadi  beberapa jenis hormon siklus menstruasi wanita yang diperiksa. 

Kapan usia normal anak menstruasi pertama?
Kapan usia normal anak menstruasi pertama?
Pemeriksaan Penyebab Amenorrhea 

2. Tes Pencitraan 

Tes pencitraan, seperti USG, MRI, atau CT Scan dapat dilakukan untuk melihat adanya kelainan  pada organ reproduksi. Pemeriksaan ini juga bisa dilakukan untuk memastikan tidak adanya  tumor pada kelenjar hipofisis.

Tak usah panik, Parents! 

Asalkan penyebabnya jelas diketahui, amenorrhea primer sebenarnya dapat ditangani dengan  obat-obatan dan terapi hormon, kok! Oleh sebab itu, diperlukan evaluasi segera bila menstruasi  pertama juga dimulai di usia 15 tahun pada remaja perempuan yang tumbuh kembang fisiknya  normal. 

Kapan usia normal anak menstruasi pertama?
Mengajak Anak Jalani Gaya Hidup Sehat 

Jika amenorrhea tidak segera diatasi, khususnya pada anak perempuan yang baru memasuki  usia pubertas, risiko terburuk yang bisa terjadi masalah gangguan kesuburan. Gangguan  kesuburan yang dialami anak bisa membuat ia mengalami kesulitan untuk mendapatkan  keturunan di kemudian hari. 

Dokter juga akan memeriksa ada tidaknya tanda-tanda yang menyertai keluhan amenorrhea,  seperti keluarnya cairan seperti susu dari puting payudara, kerontokan rambut, sakit kepala,  gangguan penglihatan, tumbuhnya rambut yang berlebihan di wajah dan di dada, nyeri perut  bawah dan jerawat. 

Selain itu, jangan lupa untuk lakukan perawatan mandiri di rumah, dengan mengajak anak  menjalani gaya hidup sehat dan bebas stres. Perhatikan terus asupan dan gizi yang dikonsumsi  oleh anak setiap harinya untuk putri Anda!

Komentar (0)
A

floating-icon