Perempuan yang sudah melewati masa puber umumnya mengalami menstruasi yang ditandai dengan keluarnya darah dari vagina. Darah haid berasal dari dinding rahim yang luruh bersama sel telur dan cairan vagina. Tiap perempuan tentu akan memiliki warna, bau, dan tekstur darah menstruasi yang berbeda-beda.
Lalu, dengan adanya perbedaan tersebut, kamu mungkin penasaran seperti apa darah menstruasi yang disebut normal? Kamu bisa mengetahui normal atau tidaknya dengan melihat warna, bau, dan tekstur darah menstruasi itu sendiri.
Ingin tahu lebih lanjut? Yuk, simak informasinya berikut ini.
Baca Juga: Macam-macam Darah Haid, Normalkah Darah Haid Menggumpal?
Macam-macam warna darah haid
Ada banyak faktor yang menyebabkan perbedaan warna darah menstruasi, contohnya perubahan hormon dan kondisi kesehatan. Berikut berbagai macam warna dari darah menstruasi yang perlu kamu ketahui.
1. Hitam
Warna darah yang kehitaman memang agak nyeremin ya, Charm Girls. Tapi tenang, ini justru adalah warna darah haid yang normal. Warna hitam ini disebabkan karena darah udah lama berada di dalam rahim.
Darah kemudian bertemu oksigen dan mengalami reaksi oksidasi. Semakin lama darah berada di dalam rahim, semakin gelap warnanya. Ini sebabnya warna darah cenderung kehitaman saat hari pertama atau terakhir siklus menstruasi.
2. Merah bata hingga kecokelatan
Darah menstruasi berwarna merah bata hingga cokelat menandakan kalau darah udah cukup lama berada di dalam rahim, tapi proses oksidasinya belum berlangsung terlalu lama. Jadi, warna darah menstruasi belum berubah jadi terlalu gelap (hitam).
3. Merah terang
Kalau darah haidmu berwarna merah terang, artinya darah mengalir dengan lancar dari rahim. Darah haid langsung keluar dari tubuh dan belum mengalami oksidasi sehingga warnanya cerah seperti darah segar.
Menuju akhir siklus menstruasi, warna darah yang tadinya merah terang biasanya akan berubah jadi lebih gelap. Namun, terkadang darah bisa tetap berwarna merah terang dari awal hingga akhir siklus haid.
4. Merah muda
Warna darah merah muda biasanya terjadi bila darah menstruasi bercampur dengan cairan vagina. Selain itu, ada juga faktor lain yang bikin darah jadi berwarna pink, yakni pola makan yang nggak sehat, penurunan berat badan secara drastis, dan anemia.
5. Oranye
Sama seperti darah haid yang berwarna merah muda, darah dengan warna oranye juga terjadi karena adanya percampuran dengan cairan vagina. Namun, biasanya warna ini juga menandakan adanya infeksi bakteri.
6. Abu-abu
Darah menstruasi yang berwarna keabuan biasanya menjadi tanda vaginosis bakteri, yakni kondisi ketika bakteri baik di dalam alat reproduksi kalah banyak oleh bakteri yang merugikan. Kamu mungkin juga bakal mengalami gejala lain, seperti gatal pada miss v, panas saat buang air kecil, dan bau miss v yang tidak sedap.
Baca Juga: Warna Darah Menstruasi Kecoklatan, Kenapa Ya?
Bau darah menstruasi
Selain memerhatikan warna darah menstruasi, bau darah haid juga bisa menjadi tanda apakah menstruasimu normal atau tidak. Bau darah bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti pH vagina dan adanya bakteri dalam organ intim.
1. Bau logam
Bau logam pada darah menstruasi biasanya berasal dari kandungan zat besi dalam darah. Kamu tidak perlu khawatir karena bau logam merupakan tanda bahwa menstruasimu berjalan dengan normal.
2. Bau busuk
Darah haid yang berbau busuk disebabkan oleh bakteri dalam vagina atau pemakaian pembalut yang terlalu lama. Jadi, jangan lupa ganti pembalut tiap 3–4 jam sekali dan bersihkan miss v dengan air secara rutin.
3. Bau manis
Meski kedengarannya aneh, darah menstruasi ternyata bisa berbau manis, lo! Jangan khawatir kalau darah menstruasimu berbau manis ya, Charm Girls! Itu tandanya darah telah bercampur dengan bakteri atau pH vagina sedang lebih asam dari biasanya.
4. Bau badan
Bau darah saat menstruasi kadang-kadang juga bisa mirip dengan bau badan. Hal ini disebabkan karena keringat di sekitar miss v bercampur dengan bakteri di permukaan kulit sehingga menghasilkan bau yang mirip dengan bau badan.
5. Bau amis
Nah, yang terakhir dan yang perlu dikhawatirkan adalah bau amis pada darah haid. Bau ini mirip seperti bau ikan dan biasanya berkaitan dengan infeksi bakteri. Kalau darah haidmu berbau amis, lebih baik segera konsultasikan dengan dokter, ya!
Baca Juga: 5 Hal Bikin Panik Saat Menstruasi, Bau Darah Penyebab Rasa Insecure!
Tekstur darah haid yang normal
Darah menstruasi terbentuk dari jaringan rahim dengan tekstur yang tentu beda-beda pada tiap perempuan. Nggak cuma warna dan bau, tekstur darah menstruasi juga bisa menjadi tanda kesehatan jaringan rahim kamu.
Inilah berbagai tekstur darah menstruasi, dari yang dapat disebut normal sampai yang mungkin menandakan gangguan tertentu.
1. Seperti darah segar
Tekstur darah menstruasi yang “normal” bisa berbeda-beda pada tiap orang. Namun, tekstur darah yang normal biasanya encer dan mirip darah segar. Jika tekstur darah haidmu seperti ini, berarti alat-alat reproduksi bekerja secara baik dan normal.
2. Encer atau berair
Tekstur darah menstruasi yang encer atau berair menandakan bahwa kamu memiliki aliran menstruasi yang ringan. Uniknya, tekstur darah yang encer disertai warna merah muda juga bisa menandakan bahwa kamu sedang stres.
3. Menggumpal
Jika darah haid yang bertekstur cair aja bisa dikatakan normal, ini berlaku juga untuk tekstur darah yang menggumpal. Darah menstruasi yang menggumpal biasanya juga berwarna cokelat atau kehitaman karena udah lama berada di dalam rahim.
Akan tetapi, kalau kamu terus-terusan mengeluarkan gumpalan darah berukuran besar, sebaiknya kamu beritahukan ini kepada orang tua. Tekstur darah yang seperti ini bisa menandakan fibroid rahim, yakni benjolan nonkanker yang ada di jaringan rahim.
4. Seperti jeli
Kalau darah menstruasi bercampur dengan banyak cairan vagina, tekstur darah yang keluar akan mirip seperti jelly. Tekstur ini merupakan salah satu tanda menstruasi yang normal.
5. Berbentuk serabut
Biasanya, darah haid yang bertekstur seperti serabut juga berwarna merah gelap atau kecokelatan. Tekstur yang seperti serabut menandakan kalau darah udah cukup lama berada di dalam rahim dan ini termasuk normal.
Ketika menstruasi, setiap orang bisa mengeluarkan darah dengan warna, bau, serta tekstur yang berbeda-beda. Dari semua perbedaan tersebut, kamu sekarang udah lebih paham jenis darah menstruasi seperti apa yang termasuk normal, bukan?
Selama darah yang keluar ketika haid nggak berwarna keabu-abuan atau berbau amis, kamu nggak perlu khawatir. Gumpalan darah berukuran kecil, perubahan tekstur, dan warna yang gelap merupakan beberapa contoh darah menstruasi yang normal.