Kesehatan mental adalah kondisi ketika pikiran terasa tenang, tentram, dan terlepas dari segala bentuk gangguan mental. Orang-orang yang kesehatan mentalnya baik bisa melakukan aktivitas sehari-hari tanpa hambatan. Sementara itu, pada orang dengan gangguan mental, pikiran mereka bisa dipenuhi hal negatif yang sangat mengganggu.
Sama seperti kesehatan fisik, kesehatan mental perlu diperhatikan dan dijaga. Salah satu cara menjaganya adalah dengan memahami berbagai macam gangguan mental yang bisa terjadi.
Namun, jangan sampai asal mendiagnosisnya sendiri, ya, Charm Girls! Salah satu jenis gangguan mental yang akan dibahas kali ini adalah skizofrenia. Apa itu skizofrenia dan penyebabnya?
Mengenal skizofrenia dan gejalanya
Skizofrenia adalah salah satu gangguan mental/kejiwaan yang membuat penderitanya mengalami halusinasi dan delusi sehingga kesulitan untuk membedakan antara realitas dan khayalan.
Gangguan mental ini mempengaruhi pikiran, perasaan, dan tingkah laku penderitanya. Mereka juga memiliki halusinasi yang parah serta ketakutan akan hal tertentu. Gejala skizofrenia bisa diperparah jika penderita memiliki gangguan mental lainnya.
Nah, berikut ini berbagai gejala skizofrenia yang perlu kamu ketahui.
1. Depresi
Salah satu gejala umum dari gangguan skizofrenia adalah depresi. Gejala ini biasanya muncul saat pasien masih remaja. Bukan asal rasa sedih, depresi juga kadang diikuti dengan gejala lain, seperti perubahan pola tidur, jadi lebih sensitif, dan ketakutan.
Gejala yang satu ini banyak banget dialami orang-orang dengan gangguan psikologis. Maka, perlu diagnosis lebih lanjut untuk menentukan apakah depresi dan gejala lainnya yang mengikuti tersebut berkaitan dengan gangguan skizofrenia.
2. Delusi
Delusi terjadi pada kebanyakan pasien skizofrenia. Gejala ini menyebabkan pasien jadi kebingungan dan meyakini suatu hal yang nggak nyata. Delusi bisa bermacam-macam bentuknya, mulai dari hal yang disukai hingga yang ditakuti oleh pasien.
3. Halusinasi
Halusinasi terjadi ketika indera pendengaran, penglihatan, penciuman, dan pengecap menimbulkan hal-hal yang nggak nyata. Akibatnya, pengidap skizofrenia akan merasa nggak nyaman dan gampang takut.
4. Pikiran sulit diatur
Orang-orang dengan gangguan skizofrenia kesulitan untuk mengatur pikiran, terutama ketika mereka berbicara. Kata-kata yang diucapkan nggak terstruktur dan terkadang di luar akal, bahkan mungkin mereka nggak bisa memahami perkataan orang lain.
5. Perilaku yang nggak wajar
Gejala selanjutnya yang dimiliki oleh pengidap skizofrenia adalah perubahan perilaku menjadi nggak wajar. Mereka bisa berperilaku seperti anak kecil, nggak fokus dengan situasi sekitar, dan melakukan hal aneh lainnya.
Selain itu, skizofrenia juga membuat pengidapnya kesulitan mengatur perilaku mereka. Karena skizofrenia termasuk ke dalam gangguan mental kronis, pasien tentunya perlu perawatan khusus supaya bisa kembali berperilaku yang wajar.
Penyebab skizofrenia
Para ahli belum mengetahui penyebab pasti gangguan skizofrenia. Akan tetapi, kondisi ini diperkirakan berkaitan sama faktor genetik, lingkungan, dan masalah tertentu pada otak sehingga menyebabkan pengidapnya mengalami halusinasi yang parah.
1. Genetik/keturunan
Skizofrenia bisa diturunkan dari orangtua ke anak-anak mereka. Sebagai dampaknya, anak dengan orangtua yang memiliki skizofrenia akan lebih beresiko terkena gangguan mental tersebut.
2. Faktor lingkungan
Infeksi virus yang berasal dari lingkungan pada masa kanak-kanak ternyata berkaitan dengan munculnya gejala skizofrenia saat dewasa. Nggak cuma itu, skizofrenia juga bisa terjadi jika kalian berada di lingkungan yang memicu stres atau menekan mental.
3. Ketidakseimbangan bahan kimia di otak
Ketidakseimbangan berbagai zat kimia di dalam otak bisa mengganggu cara seseorang berperilaku dan berpikir. Sayangnya, hal ini nggak bisa dihindari karena pengidap skizofrenia tentu nggak bisa mengatur keseimbangan zat kimia di dalam otak mereka.
4. Kelainan pada otak
Orang dengan gangguan skizofrenia memiliki perbedaan struktur otak dan sistem saraf dengan orang pada umumnya. Para ahli belum tahu kenapa hal ini bisa terjadi. Namun, nggak semua pengidap skizofrenia memiliki kelainan pada otak mereka.
Cara mengobati skizofrenia
Gangguan skizofrenia memang nggak bisa disembuhkan secara total. Pengidapnya pun perlu diawasi dan mendapat berbagai pengobatan. Pengobatan tersebut dilakukan agar pasien bisa melakukan aktivitas sehari-hari dan terhindar dari hal buruk.
Berikut ini beberapa contoh pengobatan untuk pengidap skizofrenia.
1. Pengobatan oleh psikiater
Orang dengan gangguan skizofrenia memerlukan pengobatan dan pengawasan oleh psikiater. Perawatan ini bertujuan agar pasien bisa mengontrol pikiran mereka, tetap sehat secara fisik, dan terhindar dari pikiran negatif seperti mengakhiri hidup.
2. Mengonsumsi obat-obatan
Pengidap skizofrenia perlu mengonsumsi obat secara rutin untuk mengendalikan gejala dan pikiran mereka. Obat-obatan untuk gangguan skizofrenia diberikan sesuai dengan resep dokter melalui konsultasi yang panjang. Jadi, nggak boleh sembarangan.
3. Mengikuti support group
Selain melakukan pengobatan oleh para ahli, mengikuti support group sesama pasien juga dianjurkan. Dengan berpartisipasi bersama kelompok ini, diharapkan para pasien bisa lebih mengenal diri mereka sehingga pikirannya jadi lebih positif.
Selama ini, kata “skizofrenia” sering banget dikaitkan sama sebutan berkonotasi negatif, seperti “orang gila”. Padahal, pengidap skizofrenia bisa pulih walau memerlukan waktu yang panjang.
Maka dari itu, para pasien perlu mendapatkan perhatian dan perawatan khusus selama penyembuhan. Yuk, mulai jaga kesehatan mental kamu dan jangan sepelekan berbagai gejala gangguan mental. Berkonsultasilah dengan psikolog jika dirasa perlu.
Baca Juga Disini: