Umat Islam diwajibkan menjalani puasa sepanjang bulan Ramadan. Selama berpuasa, tentunya bakal ada banyak hal yang berubah dalam tubuhmu, misalnya metabolisme tubuh, kadar kolesterol dan gula darah, pola tidur, dan masih banyak lagi.
Semua ini terjadi karena pola makan dan asupan gizi harianmu berubah secara drastis. Para remaja perempuan yang lagi dalam masa puber mungkin juga bertanya-tanya nih, lantas apakah puasa mempengaruhi siklus haid?
Apa yang berubah dari siklus haid selama berpuasa?
Pertama-tama, apakah puasa mempengaruhi siklus hiad? mari kita ingat lagi apa itu siklus haid. Siklus haid atau siklus menstruasi adalah berbagai perubahan yang terjadi secara alamiah dan berulang pada rahim dan ovarium (indung telur). Siklus ini umumnya berulang setiap bulan.
Faktor utama yang memengaruhi siklus haid sebenarnya adalah perubahan hormon estrogen dan progesteron. Kalau ditelaah lebih dalam lagi, perubahan kedua hormon ini banyak dipengaruhi oleh pola makan, berat badan, stres, dan perubahan aktivitas.
Karena pola makan berkaitan dengan siklus haid, apakah ini artinya puasa juga bisa mempengaruhi siklus haid? Jawaban simpelnya, iya. Hal ini dibuktikan oleh salah satu penelitian terbitan Middle East Fertility Society Journal pada 2017.
Menurut studi tersebut, bukan cuma pola makan yang berpengaruh sama siklus haid. Kebiasaan tidur dan aktivitas sehari-hari yang berubah selama bulan Ramadan juga memengaruhi tubuhmu sehingga siklus haid ikut berubah.
Dari 85 orang peserta penelitian, sebanyak 14 orang mengeluarkan darah haid dalam jumlah banyak dan enam orang mengeluarkan darah haid secara nggak teratur. Intinya, tim peneliti menemukan kalau puasa memengaruhi banyaknya darah haid yang keluar.
Sebelumnya, pernah ada penelitian yang membahas hal serupa. Mereka menemukan bahwa siklus haid bisa berubah sekitar tiga bulan sebelum, saat, dan tiga bulan setelah puasa Ramadan. Namun, ini bukan hal yang perlu dikhawatirkan ya, Charm Girls!
Alasan haid telat pada bulan puasa
Selain berpengaruh sama banyaknya darah yang keluar, puasa juga bisa bikin haid telat dengan alasan yang sama. Saat berpuasa, tubuh mengalami stres karena kurang mendapatkan kalori.
Stres lama-kelamaan dapat memicu produksi hormon kortisol. Dikenal sebagai hormon stres, kortisol bisa memengaruhi siklus haid melalui cara di bawah ini.
1. Menghambat perkembangan folikel
Folikel merupakan calon sel telur yang ada di dalam ovarium. Kalau tubuhmu kurang mendapatkan asupan gizi, folikel tentu susah berkembang menjadi sel telur. Akibatnya, siklus haid jadi lebih lambat dari seharusnya.
2. Menunda ovulasi
Ovulasi merupakan proses pelepasan sel telur dari ovarium. Jika perkembangan folikel terhambat atau bahkan gagal, tentu nggak akan ada sel telur yang keluar dari ovarium. Alhasil, kamu mungkin cuma mengeluarkan sedikit darah haid atau nggak sama sekali.
3. Menurunkan produksi progesteron
Kalau kamu nggak mengalami ovulasi, produksi hormon progesteron juga nggak akan terjadi. Selain bikin menstruasi jadi telat, hal ini juga bisa membuat darah yang keluar jadi lebih banyak atau sedikit dibandingkan biasanya.
Batas telat haid yang wajar
Setelah tahu apakah puasa Ramadan bisa mempengaruhi siklus haid, sekarang kamu mungkin tambah bertanya-tanya tentang efeknya bagi tubuh. Secara umum, berpuasa pada bulan Ramadan punya banyak manfaat bagi kesehatan.
Berpuasa bisa membantumu mengontrol nafsu makan dan berat badan, menurunkan kadar kolesterol jahat, dan bikin pikiran lebih jernih. Begitu pola makan kembali seperti semula, siklus haid cepat atau lambat juga akan jadi normal kembali.
Kamu pun nggak perlu cemas, sebab haid yang telat sesekali itu wajar banget. Hampir setiap perempuan akan mengalami telat haid, seenggaknya satu kali dalam hidupnya. Sering kali, penyebabnya berasal dari pola makan, stres, dan aktivitas sehari-hari.
Kalau kondisi ini cuma terjadi sekali-dua kali, ada baiknya kamu mencari tahu kira-kira kebiasaan apa yang mungkin jadi penyebabnya. Nah, kalau kamu nggak kunjung haid selama 3–6 bulan atau mengalami gejala tertentu, sebaiknya beri tahu ortu agar kamu bisa segera periksa ke dokter ya, Charm Girls!
Beberapa gejala yang perlu kamu waspadai yaitu:
- demam,
- nyeri parah,
- mual dan muntah,
- darah yang keluar jauh lebih banyak dari biasanya, serta
- darah keluar dalam jumlah banyak selama lebih dari tujuh hari.
Jadi, jangan ragu untuk berpuasa pada bulan Ramadan. Pastikan kamu mengonsumsi makanan bergizi seimbang saat sahur dan berbuka puasa supaya tubuh mendapatkan asupan kalori dan energi yang dibutuhkan dalam siklus haid.
Baca Juga Disini:
Ini 5 Cara Menghitung Siklus Menstruasi
4 Alasan Wanita Haid Tidak Boleh Puasa Apa Charm Girls Tahu
5 Hal Kegiatan yang Bisa Dilakukan Perempuan Menstruasi Saat puasa