Siklus menstruasi biasanya berlangsung selama 21–35 hari. Pada masa itulah tubuh perempuan mengalami banyak perubahan hormonal sehingga muncul tanda-tanda menstruasi seperti kram perut, pusing, mual, dan perubahan suasana hati.
Selain itu, ada juga gejala yang nggak biasa, salah satunya rasa sakit tiap kali buang air besar (BAB). Awalnya, rasa sakit tersebut berada di perut bagian bawah, lalu menjalar hingga ke area dubur. Kadang-kadang, BAB sakit saat haid bisa mengarah ke diare.
Lantas, BAB sakit saat haid merupakan kondisi normal atau tanda dari penyakit lain, ya? Apa penyebab utamanya? Untuk itu, mari cari tahu lebih lanjut dengan menyimak artikel ini.
Kenapa saat haid buang air besar terasa sakit?
Pola buang air besar pada perempuan yang lagi haid biasanya berubah-ubah, bisa jadi sering banget atau malah jarang. Namun, nggak perlu khawatir, Charm Girls. Kondisi tersebut biasanya merupakan efek samping dari perubahan hormon menstruasi.
Kadang-kadang, penyebab terkait BAB terasa sakit saat haid juga bisa berasal dari kebiasaan hidup yang kurang baik. Nah, di bawah ini adalah beragam faktor di balik rasa sakit BAB saat haid yang perlu kamu ketahui.
1. Peningkatan kontraksi otot
Sebelum masa menstruasi tiba, tubuh melepaskan semacam zat menyerupai hormon yang disebut prostaglandin. Zat ini berperan untuk membantu kontraksi pada otot rahim sehingga lapisan rahim dapat meluruhkan diri.
Prostaglandin-lah yang menyebabkan sakit perut saat menstruasi. Pada waktu rahim berkontraksi, zat tersebut juga menyebabkan kejang pada otot usus dan perut. Nah, karena area tersebut dekat dengan rahim, kamu pun akan lebih sering buang air besar.
Selain itu, hormon prostaglandin juga bisa mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap air. Alhasil, tinjamu jadi keras dan risiko sembelit pun meningkat. Akibatnya, kamu pun merasakan nyeri pada dubur saat menstruasi.
2. Perubahan pola makan
Hormon progesteron dalam tubuh wanita dapat meningkatkan rasa lapar. Ini sebabnya kamu kerap ngidam makanan manis seperti es krim, cokelat, dan lainnya yang tinggi gula beberapa hari sebelum menstruasi. Jika makanan tersebut dikonsumsi tanpa kendali, tubuh bisa kesulitan untuk mencernanya.
Makanan yang sulit dicerna tersebut akan mengganggu pergerakan usus, Charm Girls. Konsistensi, keteraturan, dan bau feses saat haid pun akan berubah jelas bersamaan dengan rasa sakit tiap kali kamu BAB.
3. Meningkatnya stres atau kecemasan
Banyak perempuan jadi moody atau cemas berlebihan selama siklus menstruasi. Nah, stres yang berlebihan tersebut bisa memengaruhi pergerakan usus sehingga sembelit dan diare pun nggak terhindarkan.
Selain itu, sebuah penelitian mengatakan bahwa biasanya perempuan lebih sensitif terhadap rasa sakit. Jadi, berbagai rasa sakit yang kamu alami selama menstruasi akan memperburuk gejala lainnya, salah satunya sakit BAB dan diare.
Gejala BAB sakit saat haid yang perlu diwaspadai
BAB terasa sakit saat haid bukanlah hal yang mengkhawatirkan. Lantaran, rasa sakit tersebut merupakan efek dari perubahan hormon prostaglandin ketika membantu lapisan rahim meluruh.
Akan tetapi, ada beberapa tanda-tanda BAB sakit saat haid yang perlu diwaspadai. Ini beberapa di antaranya.
1. BAB sakit bahkan setelah menstruasi
Apabila rasa sakit saat BAB berlangsung lebih dari masa haid, bisa jadi ada masalah lain dalam tubuhmu.
2. Bau tinja busuk
Bau tinja dihasilkan oleh kebiasaan makan sebelum menstruasi. Nah, jika bau tinja tersebut cenderung busuk atau menyengat, berarti kamu terlalu banyak mengonsumsi makanan manis atau mengubah pola makanmu.
3. Sembelit berkepanjangan
Perubahan hormon dalam tubuh bisa memperlambat pencernaanmu. Konstipasi atau sembelit yang berat bisa menyebabkan komplikasi lainnya.
4. Diare berkepanjangan
Perempuan yang sedang haid memang sering diare. Namun, apabila kamu mengalami BAB sakit saat haid disertai diare yang nggak sembuh-sembuh, sebaiknya segera pergi ke dokter sebelum kamu kehilangan lebih banyak cairan.
5. Kram perut yang nggak berkurang
Jika kamu sering banget kesakitan saat buang air besar disertai kram perut, sebaiknya kunjungi dokter. Ini bisa saja merupakan tanda awal dari masalah kesehatan yang lebih serius, seperti endometriosis.
Cara mengatasi BAB sakit saat haid
Kemunculan tanda-tanda haid memang nggak bisa dikontrol oleh tubuh, termasuk BAB yang terasa sakit saat haid. Akan tetapi, kamu bisa mencegahnya dengan menerapkan pola makan dan gaya hidup yang sehat.
Berikut ini berbagai tips yang mungkin bisa kamu terapkan untuk mengelola gangguan pencernaan, sembelit, atau diare agar BAB nggak terasa sakit lagi saat haid:
1. Konsumsi serat alami
Konsumsi makanan yang berserat tinggi, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, membantu melancarkan sistem pencernaan ketika haid. Jika sistem pencernaan teratur, kamu pun nggak akan merasakan sakit tiap kali buang air besar. Namun, jangan terlalu banyak ya, biar nggak sembelit.
2. Rutin berolahraga
Salah satu cara mengelola masalah pencernaan adalah dengan berolahraga. Sebelum menstruasi tiba, kamu bisa melakukan gerakan dan latihan sederhana di rumah. Selain itu, jangan lupa untuk dampingi olahragamu dengan mengonsumsi makanan bergizi.
3. Minum air putih
Girls, sembelit lebih sering terjadi pada orang yang jarang minum air putih. Oleh karena itu, minum lebih banyak air putih bisa menjadi cara jitu untuk melancarkan pencernaan saat haid. Selain itu, minuman bersoda perlu dihindari karena dapat memperparah kondisi.
4. Minum air lemon
Cara mencegah BAB sakit saat haid yang selanjutnya yaitu minum air lemon. Pasalnya, di dalam lemon terdapat kandungan asam sitrat yang bisa membantu merangsang saluran pencernaanmu. Masalah sembelit dan sakit BAB pun akan berkurang.
Tanda-tanda menuju menstruasi seperti BAB terasa sakit memang umum terjadi pada perempuan. Meski susah dicegah, kamu bisa mengatasinya dengan memperbaiki gaya hidup lewat berbagai tips di atas.