Menstruasi terjadi saat lapisan dinding rahim atau endometrium dan sel telur yang tak dibuahi meluruh keluar dari vagina. Menstruasi terjadi setiap bulan walau masing-masing perempuan punya siklusnya yang berbeda-beda. Dalam proses tersebut, ada beberapa hormon menstruasi yang bekerja, yuk kita bahas satu-satu!
Umumnya siklus menstruasi terjadi selama 28 hari dihitung dari hari pertama periode menstruasi hingga hari menstruasi berikutnya, namun ada yang lebih cepat dari 28 hari atau lebih lambat.
Tahukah Charm Girls ada empat hormon yang punya tanggung jawab pada siklus menstruasi seorang perempuan, mulai dari hormon estrogen, progesteron, hormon perangsang folikel (FSH), dan hormon luteinizing (LH).
Untuk mengetahuinya, Charm Girls perlu simak hormon yang berperan mempengaruhi menstruasi.
Baca Juga: 3 cara seimbangkan hormon menstruasi!
Hormon yang pengaruhi menstruasi
1. Hormon estrogen
Estrogen adalah hormon seks wanita yang berperan menumbuhkan dan mematangkan dinding rahim. Nantinya dinding rahim akan menebal saat fase luteal.
Perlu diketahui, fase luteal terjadi sebelum fase menstruasi yakni saat kadar estrogen dan progesteron meningkat dan memicu terjadinya penebalan dinding rahim sebagai persiapan pembuahan hingga kehamilan.
Kehamilan tak akan terjadi jika sel telur tidak dibuahi oleh sperma, lapisan dinding rahim yang menebal tadi nantinya akan meluruh dan keluar dari vagina berbentuk darah menstruasi, inilah awal mula siklus menstruasi perempuan.
Di fase menstruasi, kadar estrogen dan progesteron bakal turun karena tak dibutuhkan untuk menebalkan dinding rahim.
2. Hormon progesteron
Hormon Progesteron juga termasuk hormon seks wanita yang berfungsi sebagai penyeimbang efek hormon estrogen atau dikenal sebagai hormon penenang. Progesteron juga punya andil besar saat fase luteal yakni mengatur pertumbuhan dinding rahim sehingga tak berlebihan juga menjaga strukturnya jika seorang perempuan benar-benar masuk dalam kondisi hamil. Saat hamil tak terjadi, kadar progesteron menurun.
3. Follicel stimulating hormone (FSH)
Kemudian ada Follicel stimulating hormone (FSH) yakni hormon kelenjar pituitari pada otak. Hormon ini punya tugas menstimulasi folikel di indung telur guna mematangkan sel telur yang diproduksi atau disebut sebagai fase folikuler.
Fase ini berlangsung umumnya selama 16 hari walau berbeda pada setiap perempuan. Fase folikuler biasanya dimulai di hari pertama darah keluar dari vagina, bisa disebut berbarengan dengan fase menstruasi dan berakhir saat fase ovulasi dimulai.
Baca Juga: Hormon Saat Menstruasi Buat Malas Ganti Pembalut?
Fase ini berlangsung umumnya selama 16 hari walau berbeda pada setiap perempuan. Fase folikuler biasanya dimulai di hari pertama darah keluar dari vagina, bisa disebut berbarengan dengan fase menstruasi dan berakhir saat fase ovulasi dimulai.
4. Luteinizing hormone (LH)
Homon LH juga diproduksi di kelenjar pituitari, sama seperti FSH. Dengan hormon intim sel telur yang sudah dimatangkan oleh FSH bakal dilepas ke rahim dan akhirnya bisa mengalami pembuahan.
Proses pelepasan sel telur yang sudah matang usai fase folikuler ke rahim disebut fase ovulasi.
Masa ini adalah masa paling subur di siklus menstruasi. Dalam masa ini, hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi dapat meningkatkan kemungkinan kehamilan.
Umumnya hormon menstruasi bekerja selama siklus menstruasi berlangsung, yaitu 28 hari, maka masa ovulasi biasanya jatuh pada pekan kedua sekitar 24 jam, jika tak ada pembuahan sel telur akan mati atau luruh. Jika fase ovulasi selesai, siklus menstruasi bakal kembali ke awal.