Organ kewanitaan merupakan sistem yang begitu kompleks karena memiliki banyak bagian. Bagian utama dari organ kewanitaan adalah rahim, yang terdiri dari berbagai bagian. Salah satu bagian rahim yang mungkin jarang dibahas adalah portio serviks.
Portio serviks dikelilingi oleh kelenjar kecil yang disebut kelenjar Bartholin pada kedua sisinya. Kelenjar ini memproduksi lendir yang membantu melumasi area sekitarnya dan menjaga kelembaban vagina. Dokter kadang juga memeriksa kondisi kelenjar ini jika terdapat nyeri, pembengkakan, atau tanda-tanda infeksi.
Lalu, apa yang terjadi jika portio serviks dan area di sekitarnya mengalami gangguan? Yuk, simak jawabannya dalam uraian berikut ini!
Apa itu portio serviks dan ciri-cirinya?
Portio serviks adalah bagian dari leher rahim (serviks) yang menonjol ke vagina. Bagian inilah yang biasanya diamati dan diraba oleh dokter ketika pemeriksaan panggul serta pemeriksaan Pap smear untuk skrining kanker serviks.
Portio serviks juga kerap disebut sebagai bibir rahim. Bagian ini berperan penting dalam proses persalinan, sebab terkadang ibu hamil mengalami kesulitan saat mengejan atau mendorong bayi keluar apabila bibir serviks belum bergerak ke atas.
Jika bibir serviks tidak kunjung bergerak, ini dapat menyebabkan rasa sakit yang parah selama proses persalinan. Maka dari itu, dokter kandungan mungkin akan memberikan rekomendasi bagi ibu hamil untuk mengubah posisinya secara manual.
Proses tersebut dilakukan dengan memasukkan jari ke dalam vagina, kemudian dokter akan mengubah posisi leher rahim secara hati-hati. Proses ini mungkin menimbulkan rasa tidak nyaman, tapi ini penting demi kelancaran proses persalinan.
Fungsi dari portio serviks
Istilah “bibir serviks” mungkin lebih akrab bagi ibu hamil yang rutin melakukan kontrol kandungan, terutama menjelang persalinan. Istilah ini memang lebih sering digunakan untuk merujuk kondisi saat leher rahim hampir sepenuhnya terbuka, tetapi masih ada bagian kecil dari serviks yang menutupi salah satu sisi kepala, kaki, atau pantat bayi.
Sebelum ibu hamil mulai mengejan, bagian ini perlu dibuka terlebih dahulu. Ketika bibir serviks telah terbuka, barulah proses kelahiran bisa dilanjutkan dengan lebih efektif. Ini juga mempermudah keluarnya kepala bayi dari rahim ibu.
Nah, berikut adalah beberapa fungsi dari portio serviks.
- Menjadi indikator bagi dokter untuk menilai kesehatan reproduksi wanita, sebab portio serviks merupakan area yang bisa diakses oleh dokter atau bidan selama pemeriksaan klinis.
- Membantu pembukaan saat proses persalinan.
- Penghubung antara leher rahim dan vagina.
- Melindungi organ kewanitaan dari infeksi karena adanya lendir yang diproduksi kelenjar Bartholin di sekeliling portio serviks.
Gangguan pada portio serviks
Seperti organ reproduksi lainnya, portio serviks juga bisa mengalami beberapa masalah yang memengaruhi kesehatan reproduksi wanita. Salah satu gangguan umum yang mungkin terjadi adalah ektropion serviks atau erosi serviks.
Ektropion serviks terjadi ketika sel-sel dari saluran serviks tumbuh tidak normal, yaitu ke luar. Portio serviks pada akhirnya mengalami perubahan, baik dalam bentuk maupun letaknya. Sebenarnya, kondisi ini tidak berbahaya, tetapi dalam beberapa kasus bisa menyebabkan keputihan dan perdarahan.
Selain itu, bibir serviks juga rentan terhadap infeksi, terutama oleh human papillomavirus (HPV), yang bisa berkembang menjadi kanker serviks jika dibiarkan. Itu sebabnya, penting bagi wanita untuk melakukan Pap smear dan mendapatkan vaksin HPV sejak dini.
Pemeriksaan kesehatan organ reproduksi wanita bertujuan untuk memantau kesehatan serviks, terutama bagian bibir, sehingga bisa mencegah perkembangan sel kanker. Jika ditemukan sesuatu yang berisiko, dokter akan memberikan rekomendasi perawatan.
Yuk, Girls, mulai beri perhatian khusus pada kesehatan rahim dengan berkonsultasi ke dokter kandungan secara rutin!