Kembali

Girl's Life

Stop Pakai Celana Dalam Ketat! Ini Efek Negatifnya pada Wanita

Stop Pakai Celana Dalam Ketat! Ini Efek Negatifnya pada Wanita


Celana dalam berfungsi untuk melindungi area reproduksi agar tetap bersih dan aman. Akan tetapi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memakai celana dalam. Penggunaan celana dalam wanita yang terlalu ketat, misalnya, bisa menjadi penyebab keputihan setiap hari.

Selain itu, kualitas bahan yang kurang tepat bisa menyebabkan infeksi pada kulit. Itu sebabnya kamu perlu bijak saat memilih celana dalam. Pastikan ukuran dan bahannya pas sehingga area reproduksi tetap aman meskipun terjadi banyak gesekan.

Itu bahkan bukan satu-satunya dampak negatif dari penggunaan celana dalam wanita yang terlalu ketat. Apa lagi efek yang perlu kamu waspadai? Yuk, simak jawabannya dalam artikel ini!

Dampak jika celana dalam wanita ketat

Girls, sebelum memakai celana dalam, kamu perlu memastikan ukurannya pas. Celana dalam yang baik dan sehat tidak boleh terlalu longgar, apalagi terlalu ketat. Pasalnya, celana dalam yang ketat bisa memerangkap udara yang lembap.

Nah, berikut adalah beberapa alasan mengapa kamu tidak boleh menggunakan celana dalam yang terlalu ketat.

1. Aliran darah jadi terhambat

Penggunaan celana dalam ketat dalam waktu lama bisa menyebabkan aliran darahmu terhambat. Salah satu dampaknya adalah mati rasa pada area organ kewanitaan. Pada saat itu juga, sistem sarafmu perlahan mengalami gangguan.

Kematian jaringan akibat kurangnya oksigen juga bisa terjadi. Akibatnya, kesehatan organ kewanitaan pun akan terancam. Oleh karena itu, sebaiknya pilihlah celana dalam yang lebih longgar supaya aliran darah kembali lancar ya, Charm Girls. 

2. Infeksi bakteri pada vagina

Banyak wanita yang mengalami infeksi vagina akibat pemakaian celana dalam ketat. Ini lagi-lagi karena ketika kamu memakai celana dalam ketat, peredaran darah pun akan terhambat. Hal ini pun memicu iritasi dan peradangan di area kewanitaan.

Peradangan kulit akan menyebabkan berbagai infeksi serius. Area organ intim yang mengalami infeksi juga bisa menjadi tempat favorit untuk pertumbuhan bakteri. Jika hal ini dibiarkan, masalah kesehatan lainnya bisa muncul, seperti keputihan setiap hari.

3. Naiknya asam lambung

Asam lambung nggak hanya disebabkan oleh makanan, tetapi juga pemakaian celana dalam yang terlalu ketat, lho! Hal ini terjadi karena celana dalam yang dipakai setinggi pinggang akan menekan perutmu.

Perut yang tertekan bisa mendorong asam lambung naik hingga ke kerongkongan. Jika terus dibiarkan, asam lambung yang naik ke kerongkongan dapat menyebabkan mual, nyeri pada ulu hati, dan gejala maag.

4. Infeksi jamur pada vagina

Celana dalam berfungsi untuk menjaga organ kewanitaan agar tetap higienis. Namun, area kewanitaan juga membutuhkan peredaran udara yang baik. Kalau nggak begitu, miss v nggak akan bisa “bernapas” sehingga permukaannya terus-menerus lembap.. 

Jika miss v sering lembap, jamur akan lebih mudah berkembang biak. Jamur kemudian tumbuh tanpa terkendali sehingga menyebabkan infeksi jamur pada vagina. Ini adalah salah satu penyebab wanita keputihan setiap hari.

5. Muncul masalah kulit

Celana dalam yang ketat bisa menimbulkan berbagai masalah pada kulit wanita. Hal itu disebabkan oleh gesekan antara celana dan kulit yang berulang dalam jangka panjang. Akibatnya, muncul ruam atau bintik-bintik merah pada area kewanitaanmu.

6. Infeksi saluran kemih (ISK)

Pemakaian celana dalam yang terlalu ketat bisa bikin kamu jadi malas buang air kecil. Pasalnya, kamu akan kesulitan ketika melepas atau memakainya kembali. Kebiasaan menahan buang air kecil itulah yang menjadi cikal-bakal infeksi saluran kemih (ISK).

ISK juga bisa disebabkan oleh pertumbuhan bakteri di dalam organ intim. Pertumbuhan bakteri tersebut disebabkan oleh lembapnya area kewanitaan. Maka dari itu, sebaiknya hindarilah pemakaian celana dalam ketat untuk aktivitas sehari-hari.

Tips memakai celana dalam yang sehat

Agar area organ intim tetap bersih dan sehat, berikut berbagai tips yang bisa kamu ikuti saat memakai celana dalam.

1. Pilihlah bahan yang alami dan tidak ketat

Di antara banyaknya jenis bahan celana dalam, sebaiknya pilihlah celana berbahan katun. Pasalnya, katun memiliki tekstur lembut dan aman saat bersentuhan dengan kulit. Katun juga bisa menyerap keringat sehingga mengurangi risiko infeksi bakteri.

2. Ganti celana dalam setiap hari

Celana dalam berbeda dengan kemeja atau jeans yang bisa dipakai lebih dari sekali. Kamu perlu mengganti celana dalam dua kali sehari. Ini bertujuan untuk menghindari penumpukan keringat atau bakteri yang akan mengganggu kesehatan area intim.

3. Gunakan pakaian dalam yang menyerap keringat

Ketika berolahraga, tubuhmu pasti mengeluarkan banyak keringat. Maka dari itu, kamu dianjurkan untuk memilih celana dalam yang bisa menyerap keringat. Jadi, area miss v akan terhindar dari kelembapan dan tetap kering.

4. Cuci celana dalam dengan sabun berbahan lembut

Celana dalam sebaiknya dicuci dengan sabun khusus, sebab bahannya menempel langsung dengan kulit pada area kewanitaan. Pilihlah sabun hipo-alergenik yang lembut dan nggak gampang menyebabkan iritasi pada kulit.

Nah, Girls, kini kamu sudah mengetahui efek negatif dari pemakaian celana dalam yang terlalu ketat. Oleh karena itu, sebaiknya pilih celana dalam dengan ukuran dan bahan yang pas di tubuh. Selain nyaman digunakan, bahan tersebut juga melindungi miss v dari berbagai masalah kesehatan.

mengapa tidak boleh menggunakan celana terlalu ketat
celana ketat wanita
Komentar (0)
A

floating-icon