Organ reproduksi perempuan menghadapi berbagai kondisi dan misteri, termasuk siklus haid serta perubahan medis di area vagina seperti keputihan yang sering dialami oleh perempuan. Nah Charm Girls, vagina itu punya banyak fungsi loh, termasuk sebagai jalur menuju sistem reproduksi. Cairan di dalamnya membantu menciptakan lingkungan asam alami yang mencegah infeksi dan menjaga keseimbangan bakteri. Ada beberapa kondisi saat keputihan keluar banyak atau berlebih.
Normalnya, cairan lendir menjaga kebersihan, tetapi perubahan konsistensi, warna, atau bau keputihan bisa menunjukkan masalah atau infeksi. Penting bagi Charm Girls untuk memahami perubahan ini, karena keputihan normal dan tidak normal dapat dibedakan dari sejumlah indikator seperti jumlah, konsistensi, warna, dan bau.
Beberapa faktor yang bisa menyebabkan keputihan meliputi:
1. Siklus menstruasi: Keputihan normal terjadi pada awal dan akhir menstruasi, biasanya tipis, melar, tanpa gatal atau bau.
2. Kontrasepsi hormonal: Penggunaan KB hormonal seperti pil dapat meningkatkan keluarnya cairan karena pengaruh hormon. Kenaikan ini umumnya tidak perlu dikhawatirkan kecuali ada gejala lain.
3. Infeksi jamur: Kandidiasis, infeksi jamur umum pada wanita. Gejalanya mencakup cairan yang mirip keju cottage, gatal, dan terbakar di dalam dan sekitar vagina.
4. Vaginosis bakterial: Sekitar 30 persen wanita memiliki BV, disebabkan oleh ketidakseimbangan bakteri di vagina, terkait dengan douching dan kehidupan seksual. Cairannya biasanya berwarna putih keabu-abuan dan berbau amis.
Penyebab keputihan keluar banyak
Ada beberapa penyebab kenapa seorang perempuan mengalami keputihan yang berlebihan nih Charm Girls, ini dia penjelasannya ya:
1. Gairah
Saat gairah naik, tubuh bergerak! Aliran darah ke alat kelamin meningkat, membuat cairan bening muncul di vagina, membantu kenikmatan saat bercinta.
2. Ovulasi
Pada masa ovulasi, cairan serviks bisa berubah-ubah. Setelah haid, cairan kental seperti lendir bisa muncul. Mendekati ovulasi, cairannya bening dan licin, seperti putih telur. Masa ovulasi akan terjadi 2 minggu sebelum hari pertama menstruasi berikutnya dimulai.
3. Ketidakseimbangan Hormon
Ketidakseimbangan hormon bisa bikin keputihan lebih banyak. Contohnya, PCOS bisa bikin perubahan pada cairan serviks dan menstruasi tidak teratur.
4. Radang Vagina
Kalau vagina teriritasi, bisa menyebabkan vaginitis yang bikin keputihan berubah warna dan tekstur, disertai gatal-gatal, bau yang tak sedap, dan rasa tidak nyaman saat buang air kecil atau berhubungan seksual.
Kalau vagina teriritasi, bisa menyebabkan vaginitis yang bikin keputihan berubah warna dan tekstur, disertai gatal-gatal, bau yang tak sedap, dan rasa tidak nyaman saat buang air kecil atau berhubungan seksual.
5. Vaginosis Bakterial
Ini terjadi saat bakteri tumbuh lebih banyak di vagina. Umumnya dialami oleh wanita usia 15-44 tahun.
6. Infeksi Jamur
Sering disebabkan oleh pertumbuhan jamur Candida. Gejalanya gatal hebat di vagina dan keputihan yang mirip keju cottage. Biasanya bisa diobati di rumah dengan salep antijamur.
Cara mengatasinya
Nah, ada beberapa trik nih untuk menghadapi keputihan yang lebih banyak dari biasanya.
- Gunakan Charm Pantyliner Daun Sirih + Herbal, tapi pastikan untuk menjaganya agar tetap kering. Kebasahan bisa bikin risiko infeksi saluran kemih atau vaginitis.
- Jauhi produk pembersih yang mengandung bahan kimia keras atau tambahan pewangi yang bisa bikin masalah tambahan.
- Pilih pakaian dalam yang terbuat dari bahan alami, seperti katun karena bisa menyerap keringat dengan baik.
- Ingat, saat di kamar mandi, bersihkan dari depan ke belakang. Hal ini bisa membantu menghindari risiko infeksi. Hindari celana yang terlalu ketat. Agar area vagina bisa bernapas dengan leluasa.
Tetap jaga area genital tetap bersih dan kering, pastinya. Selalu penting untuk menjaga kebersihan.