Tubuh manusia memiliki berbagai cerita di dalamnya, mulai dari fungsi, kerentanan, hingga penyakit yang ada di bagian-bagian tertentu. Sebagai perempuan, penyakit di organ reproduksi juga terdiri dari berbagai macam jenisnya. Salah satunya adalah kista. Nah pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai kista bartolini.
Charm Girls, ada kasus di mana perempuan mengalami kista bartholin atau kista bartolini. Kista ini adalah kista yang muncul ketika kelenjar Bartholin. Kelenjar bartholin yang terletak di kedua sisi vulva atau bibir vagina mengalami penyumbatan. Kemudian penanganan medisnya menggunakan istilah marsupialisasi, yakni prosedur pembedahan yang digunakan untuk mengobati kista Bartholin.
Kelenjar Bartholin adalah organ kecil di labia dekat lubang vagina. Kelenjar membantu memberikan pelumasan untuk hubungan seksual. Dalam keadaan normal, seorang perempuan mungkin tidak akan pernah memperhatikan kelenjar ini. Namun kadang ada kondisi di mana ada kulit yang tumbuh di atas pembukaan kelenjar, sehingga memerangkap cairan di dalamnya. Penumpukan cairan menyebabkan kista.
Jika memiliki kista Bartholin kecil, kemungkinan besar kista tersebut tidak menimbulkan rasa sakit. Marsupialisasi tidak hanya sebagai tindakan operasi kista bartholin. Marsupialisasi juga digunakan untuk mengobati kista jenis lain, seperti kista saluran Skene, yang berkembang di dekat pembukaan uretra.
Penyebab kista bartholin dan ciri-cirinya
Penyebab dari kista Bartholin adalah penyumbatan pada saluran kelenjar Bartholin. Ketika saluran itu tersumbat, cairan terjebak di dalamnya dan terakumulasi, yang pada akhirnya menyebabkan pembengkakan dan terbentuknya kista.
Kista Bartholin biasanya kecil dan tidak menyebabkan rasa sakit. Namun, penting bagi Charm Girls untuk memperhatikan bahwa penyumbatan tersebut dapat menyebabkan infeksi dan bahkan akumulasi darah.
Infeksi, termasuk infeksi menular seksual seperti gonore dan klamidia, serta infeksi bakteri seperti Escherichia coli, sering kali menjadi penyebab dari kondisi ini.
Gejala kista Bartholin umumnya tidak terlalu terasa kecuali jika kista tersebut sudah cukup besar. Beberapa gejala yang mungkin muncul termasuk benjolan kecil yang tidak sakit, kemerahan, dan pembengkakan di sekitar bibir vagina.
Sensasi tidak nyaman saat beraktivitas seperti berjalan, duduk, atau berhubungan seksual, serta keputihan juga bisa menjadi tanda-tanda kista Bartholin.
Ketika kista berkembang menjadi abses, gejalanya akan menjadi lebih nyata, termasuk nyeri pada benjolan yang lunak, pembengkakan vagina, keluarnya nanah dari benjolan, dan demam. Kista atau abses Bartholin biasanya hanya terjadi di satu sisi lubang vagina.
Lalu apakah kista ini berbahaya?
Kista Bartholin biasanya tidak menyerang anak-anak karena kelenjar Bartholin belum berfungsi sampai masa pubertas. Kista Bartholin juga dapat timbul pada semua usia. Namun, kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita berusia antara 20-30 tahun yang aktif secara seksual. Kista jarang terjadi pada perempuan yang telah menopause karena kelenjar Bartholin telah menyusui.
Kista Bartholin biasanya tak berbahaya, terutama jika ukurannya kecil dan tidak menimbulkan gejala signifikan.Tetapi Charm Girls, dalam beberapa kasus, kista ini dapat menjadi masalah jika terinfeksi atau berkembang menjadi abses.
Infeksi pada kista Bartholin bisa menyebabkan rasa nyeri, pembengkakan yang signifikan, dan dalam kasus yang jarang terjadi, dapat menyebabkan demam dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Jika tidak diobati, infeksi yang parah dapat menyebar ke jaringan sekitarnya dan menyebabkan masalah yang lebih serius.
Maka dari itu segala tindakannya harus dibicarakan dengan dokter. Termasuk upaya Marsupialisasi
Begini cara mengatasinya
Ada beberapa cara mengatasi kista ini, pertama dengan merawat diri yakni berendam air hangat selama beberapa hari. Kemudian drainase abses yakni penanganan kista bartholin juga bisa dilakukan dengan sayatan bedah kecil dapat mengeringkan abses sepenuhnya oleh dokter.
Selain itu mengatasi kista ini bisa dilakukan dengan mengonsumsi obat kista bartholin, yang biasanya obat-obatan akan diberikan jika kista mengalami infeksi dan untuk meredakan gejala yang muncul, seperti antibiotik dan parasetamol.
Selain itu yang jadi pembahasan dalam artikel ini adalah tindakan operasi kista bartholini dengan cara marsupialisasi
Marsupialisasi biasanya dilakukan dengan anestesi lokal. Artinya hanya area yang sedang dikerjakan yang akan mati rasa sehingga tidak merasakan sakit apapun. Prosedurnya melibatkan pembuatan lubang elips di sepanjang kista untuk membantu drainase kelenjar.
Prosedur ini akan dilakukan di rumah sakit, tetapi umumnya tidak perlu menginap semalam. Jika anestesi umum digunakan, pasien akan diberikan petunjuk tentang kapan harus berhenti makan dan minum sebelum prosedur dilakukan.
Pada awal prosedur, kista dan area sekitarnya akan dibersihkan dan disterilkan. Kemudian dokter akan menggunakan pisau bedah untuk membuat sayatan pada kista, lalu cairan akan dikeluarkan.
Dokter kemudian bakal menjahit tepi kulit sehingga meninggalkan lubang kecil permanen dan cairan dapat mengalir dengan bebas. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin membiarkan kateter terpasang di area operasi selama beberapa hari untuk memungkinkan drainase lebih banyak.
Usai menjalankan prosedur ini, pasien tidak boleh melakukan beberapa kegiatan, mulai dari melakukan aktivitas seksual, menggunakan tampon, menggunakan sabun yang keras atau produk mandi yang wangi. Seseorang baru bisa melanjutkan aktivitas normal dalam dua hingga empat minggu.
Meski demikian memang ada potensi komplikasi akibat marsupialisasi yang bisa terjadi meskipun jarang, hal ini berupa infeksi, abses berulang, berdarah, dan terasa sakit. Namun Charm Girls, jika pasien yang sudah menjalani marsupialisasi mengalami demam, pendarahan berlebih dan menunjukkan tanda-tanda infeksi hingga keputihan yang tidak biasa serta sakit segera temui dokter dan periksa.