Kembali

Edukasi

Kapan Perlu Melakukan Pap Smear Ya? Cari Tahu Disini Yuk

Kapan Perlu Melakukan Pap Smear Ya? Cari Tahu Disini Yuk


Menstruasi adalah proses alami yang dialami oleh setiap wanita. Namun, tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang normal dan lancar. Ada beberapa wanita yang mengalami menstruasi yang berlebihan atau disebut juga dengan menorrhagia. 

Menorrhagia adalah kondisi di mana wanita mengeluarkan darah haid lebih dari 80 ml atau sekitar 16 sendok teh per siklus. Menorrhagia bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti anemia, kelelahan, pusing, nyeri perut, dan gangguan kualitas hidup. 

Menorrhagia juga bisa menjadi tanda adanya kelainan pada rahim, seperti kanker serviks. Oleh karena itu, penting bagi wanita yang mengalami menorrhagia untuk melakukan pemeriksaan ke dokter. Salah satu pemeriksaan yang mungkin dilakukan dokter adalah pap smear.

Apa itu Pap Smear?

Pap smear adalah prosedur untuk mendeteksi kanker leher rahim (serviks) pada wanita. Pap smear juga dapat menemukan sel-sel abnormal (sel prakanker) di leher rahim yang dapat berkembang menjadi kanker. 

Pemeriksaan pap smear dilakukan dengan mengambil sampel sel di serviks. Prosesnya hanya berlangsung sekitar 10-20 menit saja, kok. Mungkin akan terasa sedikit sakit atau tidak nyaman, tapi rasa nyerinya masih tertahankan dan bersifat sementara.

Setelah itu, sampel sel tadi akan diteliti di laboratorium agar diketahui apakah di dalam sampel tersebut terdapat sel prakanker atau sel kanker. Biasanya proses ini akan memakan waktu sekitar 1-2 minggu. Pap smear juga bisa digunakan untuk mendeteksi infeksi atau peradangan pada serviks.

Kenapa Harus Melakukan Pap Smear?

Pap smear adalah pemeriksaan yang bertujuan untuk mendeteksi kanker leher rahim (kanker serviks) sejak dini. Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang paling banyak menyerang wanita di Indonesia dan jadi penyebab kematian tertinggi kedua setelah kanker payudara.

Pap smear juga dapat membantu mencegah kanker serviks dengan cara mengenali sel-sel abnormal sebelum menjadi kanker atau sering juga disebut sel pra-kanker. Dengan menemukan dan mengobati perubahan sel serviks pra-kanker, risiko terkena kanker serviks dapat dikurangi secara signifikan.

Pemeriksaan pap Smear juga bisa membantu dokter untuk mendeteksi masalah kesehatan reproduksi lainnya, seperti infeksi dan peradangan.

Kapan Perlu Melakukan Pap Smear?

Secara umum, wanita berusia 21 tahun ke atas dianjurkan untuk melakukan pap smear setiap 3 tahun sekali. Bagi wanita usia 30–65 tahun, pap smear bisa dilakukan tiap 5 tahun sekali, tetapi perlu dikombinasikan dengan pemeriksaan HPV. 

Pemeriksaan pap smear juga dianjurkan bagi wanita yang berisiko tinggi terserang kanker leher rahim tanpa memandang usia. Berikut beberapa faktor yang bisa membuat seseorang termasuk sebagai wanita dengan risiko tinggi:

  • Memiliki riwayat keluarga dengan kanker serviks atau pra-kanker
  • Mendapatkan hasil abnormal (lesi prakanker) pada pap smear sebelumnya
  • Menderita HIV
  • Memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya akibat menjalani transplantasi organ, kemoterapi, imunosupresi, atau menggunakan kortikosteroid dalam jangka panjang
  • Menderita penyakit menular seksual, seperti herpes genital atau chlamydia
  • Memiliki lebih dari satu pasangan seksual
  • Memiliki kebiasaan merokok
  • Terpapar atau menggunakan obat dietilstilbestrol (DES)
  • Pernah menjalani pembedahan atau perawatan pada organ reproduksi seperti histerektomi atau eksisi konisasi.

Selain faktor-faktor risiko di atas, ada juga beberapa hal lain yang bisa jadi alasan untuk melakukan pap smear. Berikut beberapa di antaranya:

  • Menstruasi yang berlebihan atau menorrhagia
  • Menstruasi yang tidak teratur atau tidak terjadi sama sekali
  • Perdarahan vagina di luar siklus menstruasi
  • Perdarahan vagina setelah berhubungan seksual
  • Perdarahan vagina setelah menopause
  • Nyeri atau ketidaknyamanan pada panggul
  • Keputihan yang berbau, berwarna, atau berdarah

Jika Charm Girls mengalami salah satu atau beberapa hal di atas, segera konsultasikan dengan dokter kandungan. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk pap smear, untuk mengetahui kondisi rahim kamu. 

Oh ya, sebaiknya Charm Girls juga tidak melakukan hubungan seks, membersihkan vagina dengan air atau cairan lainnya, serta memasukkan apa pun ke dalam vagina seperti tampon atau obat-obatan sekitar 2 hari sebelum pap smear. Sebaiknya kamu juga tidak dalam kondisi menstruasi atau hamil ketika pap smear karena bisa terasa sangat sakit.

Wajar jika Charm Girls akan mengalami sedikit perdarahan setelah pap smear. Untuk mengatasinya jika efek samping ini terjadi, kamu bisa mengandalkan pantyliner Charm Long & Wide Non-Perfumed. Pantyliner yang panjang dan lebar sesuai dengan kontur tubuh. 

Pantyliner ini juga memiliki lapisan bersirkulasi udara sehingga bebas rasa pengap dan nyaman sepanjang hari. Kamu juga bisa bebas beraktivitas seharian karena lapisan penyerapnya bisa menyerap cairan perdarahan dengan sempurna, sehingga terasa bersih dan nyaman.

Namun jika perdarahan hebat dan tidak berhenti, keluar cairan berbau busuk dari vagina, juga disertai dengan demam dan sakit perut yang tidak tertahankan, segera kembali ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.

Jangan tunda melakukan pap smear, karena kanker serviks bisa dicegah dan disembuhkan jika terdeteksi sejak dini!

pap smear adalah
pemeriksaan pap smear
Komentar (0)
A

floating-icon