Parents tentunya sudah tahu tentang pubertas atau masa puber sebagai sebuah tanda ketika sang buah hati mulai mengalami proses pendewasaan. Anak Anda akan mengalami perkembangan fisik laki-laki dan perempuan yang tentunya berbeda antara satu dan lainnya. Untuk anak laki-laki sendiri masa pubertasnya dimulai saat perubahan bentuk tubuhnya terlihat sangat jelas.
Baca Juga : Oh, ini dia perbedaan fisik perempuan dan laki-laki - Charm Girl's Talk
Perubahan tubuh ini terjadi pada bagian lengan, kaki, bahu yang terisi, dan otot-otot yang terbentuk; dilanjutkan dengan munculnya jerawat serta rambut-rambut halus di area seperti wajah dan ketiak dan mimpi basah yang membuat tubuhnya mulai aktif memproduksi hormon testosteron yang memproduksi sperma.
Sedangkan anak perempuan sendiri, perubahan tubuhnya terlihat dari payudaranya yang membesar diiringi dengan pinggulnya yang terbentuk. Ketika hormon menstruasi mulai aktif pada tubuhnya, maka Ia akan mengalami keputihan sebagai tanda-tanda menstruasi pertama akan datang. Setelah menstruasi pertamanya datang, maka sang buah hati Anda akan memulai periode menstruasinya hingga Ia tua nanti.
Selain perubahan fisik, perubahan emosional dan psikologis akan terjadi pada sang buah hati Anda. Pada masa pubertas ini seorang anak akan mengembangkan konsep kebebasan dan biasanya Ia ingin melihat sejauh mana dirinya mampu melampaui batasan yang ditetapkan oleh Anda, sebagai orangtua.
Duh, cukup mencemaskan ya.. Parents? Dalam menjalani masa pubertas ini, Anda sebagai orang tua juga perlu banyak belajar karena untuk menjaga komunikasi dalam keluarga berjalan dengan baik. Percayalah, masa-masa pubertas ini tak selalu menjadi kenangan yang indah. Di dalamnya akan banyak pemberontakan dan salah paham yang akan menjadi penentu bagaimana keluarga tercinta Anda terbentuk.
Anda sebagai orang dewasa akan sangat berpengaruh dalam kehidupan sang anak, lho. Anda harus mampu menjadi teladan yang baik dengan memiliki hubungan yang saling menghormati dengan pasangan dan lingkungan. Dengan saling mendukung pasangan untuk menjalani masa ini, membicarakan setiap proses di dalamnya bersama pasangan akan memudahkan Anda, Parents!
Mendukung pasangan Anda pada masa pubertas anak adalah pembelajaran penting dalam mengasuh dan mengatur keluarga. Anda dan pasangan Anda akan saling mencari titik tengah dalam menyetujui keputusan di depan sang buah hati, dan melakukan apa yang Anda bisa dalam kehidupan sehari-hari.
Hanya dengan konsistensi, sang buah hati akan merasa aman dan nyaman dalam lingkup keluarganya sendiri. Ia tidak harus menghadapi kebingungan dua kali, kebingungan dengan tubuhnya sendiri serta keluarganya. Hal ini baik untuk perkembangan anak Anda dan dapat membantu mereka mengatasi stres atau selama tahap perkembangan yang sulit, Parents.
Oh, ya, Anda juga nantinya akan menyadari buah hati belajar dari sikap bijak Anda yang satu ini, lho. Karena dengan saling mendukung pasangan, Anda menunjukkan kepada buah hati bahwa orang dewasa dapat saling mendukung dan menghormati, bahkan ketika mereka punya alasan untuk tidak setuju. Hal ini membantu melindungi anak-anak dari sisi negatif konflik apa pun serta membantu mereka mengembangkan keterampilan hidup yang penting.
Cara membuka percakapan dan saling mendukung pasangan
- Bukalah obrolan tentang bagaimana peraturan keluarga yang sesuai dengan Anda dan pasangan
Pertama, tentukan terlebih dahulu beberapa aturan dasar keluarga - misalnya tentang keamanan, sopan santun, kesopanan, rutinitas sehari-hari, dan rasa hormat satu sama lain. Lalu, putuskan bersama bagaimana Anda dan pasangan akan mendorong perilaku yang baik, termasuk bagaimana Anda akan menggunakan pujian dan penghargaan atau hukuman/konsekuensi bagi siapapun anggota keluarga yang melanggar.
Terakhir dan terpenting, Anda harus mendukung apapun keputusannya, Parents.
- Mendukung pasangan dengan menerapkan aturan tersebut
Jika nantinya ada masalah yang muncul dengan anak-anak Anda, misalnya, perilaku yang tidak pantas atau permintaan untuk sesuatu yang tidak biasa; Anda harus cek kembali apakah pasangan Anda telah mengatasi situasi tersebut sebelum melakukan sesuatu lebih jauh.
Walau Anda tidak menyukai keputusan pasangan Anda terhadap situasi sang buah hati, bersabarlah sejenak sampai semuanya selesai dan mungkin untuk diskusikan lebih lanjut. Ada baiknya juga apabila Anda memberitahu pasangan bagaimana cara Anda menanganinya, Parents.
- Hindari ikut campur
Apabila ternyata pasangan Anda tampak mengalami kesulitan menangani situasi pengasuhan anak dan masa pubertasnya, cobalah untuk tidak turun tangan dan mengambil kendali. Tanyakan terlebih dahulu apakah pasangan Anda butuh bantuan.
Carilah cara lain untuk membantu dalam situasi masalah, mungkin Anda bisa menjaga buah hati lainnya atau melakukan pekerjaan rumah tangga, dengan begitu akan terlihat kerjasama yang baik, bukan?
- Rehat sejenak bersama setelah masalah selesai
Setiap masalah tentunya akan menemui akhir. Sebagai bahan evaluasi, Anda dapat membicarakan bagaimana Anda dan pasangan Anda menangani masalah, dan membahas apa yang berhasil dilakukan dan apa yang tidak dalam menghadapi sang buah hati. Pujilah pasangan Anda untuk apa pun yang dia lakukan dengan baik, sampaikan juga saran dan masukkan dengan baik.
- Atur plan Anda selanjutnya
Atur waktu yang rutin untuk membicarakan sang buah hati bersama pasangan dan rencanakan pendekatan dan ide lainnya untuk menghadapi tantangan masa pubertas di lain hari. Tetap fokus untuk berbagi hal-hal baik tentang menjadi orang tua di dalam rumah, Parents!